Jun 30, 2008

Descriptively Described-Descriptive Description

Sweet but bitter when she is, she's either total cool or also steamin' hot, adorable but sometimes a hard pain in the ass, Smart but tricky, romantic but it’s to good to be true though. It’s always two side of her that I observed, and they both performing in the same time, so I could worship the one and in the same time hate the other one. But I learn always something from her. A lesson of enjoying the life, taking time for yourself, being happy, being so cool, silent! cos’ not everything is able to be told esp. to a buddy, being happy in spite of a very hard life, being creative in everything, giving the best determination and effort although it’s not my field, to love the way they are, not to hate but to understand that there must be something beautiful behind every even ugliest thing in the ugly world, to cherish moments, but sometimes taking something not too special too; to be patience, to wait, to queue, to obey and enjoy the annoying irritating crowd. To be normal just as you wish, to smile when you’re underestimated,to be tough when under pressure;to give more and more when you were demanded more than you have; to think positively, and to hope and to dream; to be inspired and to inspire as always, to sing and dance, move and take the stress time(people need to do them sometimes). To be cheerful and to be joyful somehow, to entertain yourself and love yourself; to record experiences, to write and let them know then, you were here; to express myself, to be sometimes so crazy in having fun, to be mature enough and childish enough, like sugar on a cup of tea, not much but not less; to miss and to flirt,to be surprised and to surprise!; to talk and discuss to solve, to fight fair and square; to give and to take enough, to be responsible, consequence with word; to lose when I loose, and to be normal when I’m winning, to be proud; to respect and to appreciate; to say thank you in a more unique way than saying “thanks!”; to be just the perfect pal I could be thanked for, to be the one I call when I’m down and lost. To be just the way she is, normal and average, but complete for me somehow, to be so sad if I lost her, like once, or shit happens! Many times..haha. to be happy to meet her sometime. And to be strong to leave her for another hello later. To be sure that she cares and not to be jealous cos’ she’s not. To be in love when the time is right, to be not when not;

to be me just the way I am...
and to be her the way she is...
and to be us, the way we are...

Jobben in Norisring

Deutsche Tourenwagen Meistershaft (DTM), atau lebih kerennya, balapan mobil Jerman. Event ngetop kelas gedongan orang jerman, di mana Formel 3 turut diperlombakan dan pada puncak acara, DTM, yang dikenal sebagai suatu sarana promosi besar-besaran, di mana dua raksasa dalam otomotif dunia, Mercedesz-Benz dan Audi bersaing mempertahankan pasar? sebentar, pasar? Kelihatannya pasar bukan lagi kata yang tepat, GENGSI mungkin kata yang paling tepat. Mempertahankan gengsi di depan pasar, saling mempertunjukkan kebolehan dalam bidang teknik, event organizing, bahkan mungkin, hospitality terbaik bagi para tamu undangan yang selama acara digelar, non stop menghadiri party yang diadakan oleh berbagai macam sponsor DTM, sebut saja, Porsche, Dekra, Dunlop, VW, dan lain.lain. namun pada intinya, persaingan utama hanya meliputi Audi dan Mercedesz. Dan kali ini, „adu gengsi“ yang menghabiskan kocek ribuan ratusan ribu euro ini diadakan di Sirkuit, Norisring, Nürnberg, Jerman.

*Gambar di atas, ehemm.. tolong ya.. yang saya tekankan bukan mobilnya, melainkan lantainya... kar'na saya yang ngepel, itu....hahahaha!

HAL KECIL YANG TIDAK TERLIPUT
Glamourus,
mewah.. hmm.. classy, parlente, necis.. apalagi ya kata-kata yang berasosiasi dengan acara ini? Sungguh luar biasa rasanya, pertama kali saya berjalan melintasi kawasan balapan itu, There’s no such thing like this i’ve seen before. WOW, di mana sponsor dengan restaurant atau bar dadakannya berdiri dengan mewah dan megah, dengan logo masing-masing yang tergantung di atas pintu masuk dengan sangat mewah ," Porscheeee...." begitu rasanya refleks saya menggumamkan logo sebuah perusahaan di atas pintu masuk restoran itu.. Belum lagi sekejap mengintip paddock, dimana mobil-mobil f3 tengah dirakit, weeww. Ada satu perasaan excited yang akhirnya jadi cenderung udik saat berada di sana.. hehe.. Hmm.. tapi btw, apa yang saya lakukan di sana? Hahaha! Pertanyaan yang bagus. Yup! Saya bekerja paruh waktu selama week end kemarin. Terdengar menarik, shift malam dengan uang tambahan dan beberapa teman ikut serta, kenapa tidak… Dan lalu, apa yang saya kerjakan? Say… hal ini disebut Reinigungs Arbeit. Keren kedengerannya? Haha.. padahal sederhana saja. dalam bahasa inggris reinigung artinya: cleaning! Arbeit artinya pekerjaan. Intinya, pekerjaan bersih-bersih.

Jadi begini, ada hal yang selalu menjadi bagian dalam event besar, tapi tidak akan pernah berada di depan layar, tidak terliput koran dan majalah tidak tersorot kamera TV dan tidak akan ada yang tahu, kecuali ada yang bertanya:“siapa yang melakukan pekerjaan ini?“. Bahkan saya pun baru tahu bahwa dalam event besar seperti ini, ada satu perusahaan yang bahkan harus memenangkan tender lebih dahulu untuk dapat mengambil bagian dalam reinigungs arbeit event tersebut. Dan, dalam kasus ini, perusahaan "yang beruntung itu" bernama Olymp GmBh= perusahaan bersih-bersih. Ouch! Dan saya? Yup! Selama 3 hari, saya bekerja di sana. Mulai dari mengelap meja restoran, sedot debu atau apapun yang ada di lantai dan mengotori, membersihkan daun-daun kering, membersihkan mobil, kaca, teras, toilet, dan banyak hal lainnya. Prinsipnya, bag, borrow, steal, Olymp don’t care it must be clean!

Sialnya… secara insidentil saya selalu masuk dalam shift malam, mulai dari jam 22:00 sampai minimal jam 08:00 keesokan harinya. Gaji?yahh lumayan, kabarnya, shift malam dan kerja akhir minggu dihargai sejumlah uang, tapi? Capeknya luar biasa! Kerja malam hari dengan siang hari jauh berbeda. Siang hari, kita hanya harus memastikan semua bersih dan terlihat baik, malam hari, di saat semua acara dan pesta selesai, kita harus membereskan segala fasilitas yang diapaki, ruangan, mebel, dsb, subuhnya, mempersiapkan untuk keesokan harinya. Non Stop!

ORANG-ORANG KAYA BERKELAKUAN MONYET
Sampai sekarang saya masih agak alaergi mendengar kata PORSCHE.
huff.. Tempat itu, yahh, sebutlah "pos" saya bekerja selama 3 hari berturut-turut. Ngapain aja? good question... Pertanyaan "firestarter" Umph, berapa lama ya kira-kira orang maksimal membersihkan ruangan dengan vacuum cleaner? 2 jam 3 jam?4 jam maks? itu pun sudah luar biasa lama... Ehemm... Saya pernah melakukannya selama 6 jam 30 menit. Dan setiap hari, rata-rata ya segitu lama itu! Dan Porsche! Itu katastrophe total, selain meja dan kursi makannya padat, ruangan itu besar sekali ukurannya, gelap dan panas! Seusai pesta, orang-orang meninggalkan ruangan tersebut termasuk pegawai dan bartendernya, dalam keadaan kotor, gelas pecah-pecah, basah, flek-flek di karpet , sampah dimana-mana dan, ruangan itu harus dalam waktu 8 jam ke depan bersih seperti semula. Fewwh.. yang lain.. Setelah jam ke 5, badan mulai terasa sakit kaku dan pegel luar biasa. Kalo supervisornya lagi baik, ada istirahat setengah jam, kalo nggak.. yasudah, kerjain lah!makan tuh sedot debu sampe pagi !haha.. Sulitnya lagi kerja malam, kita melawan jam biologis kalau kata sherine, jam biasa kita tidur, sekarang kita bangun dan bekerja. Dan rasanya, sungguh luar biasa melelahkan. Dan untuk orang-orang kaya yang berpesta di Porsche, wah, benar-benar kalian semua berkelakuan seperti monyet!hahaha.. Saya masih mending membersihkan WC daripada harus kembali lagi ke Porsche dan membersihkannya.
Hehe..

AS IT'S OVER
Terlepas dari semuanya, pada akhirnya pekerjaan ini boleh lah disebut menarik. Kapan lagi sih bisa masuk paddock dan melihat langsung aktivitas mekanik-mekanik formel 3 dan DTM? Dan terlebih lagi buat saya, ikut serta dan berkontribusi dalam sebuah event organizer seperti itu, benar-benar macht spaß, saya menikmati dan sangat menikmati, apalagi sejak masa sekolah, saya sudah maniak organisasi, sayang selama di sini, penyaluran "kegemaran" itu optimal.
Moment DTM kemarin, membuat saya serasa recharged dan seperti sesaat menjadi diri saya sendiri seperti dulu, meskipun melalui membersihkan WC dan lain-lain. Na ja.. pelajaran berharga plus bonus uang hasil kerja cukup memuaskan saya. Semoga pelajaran hidup week end kemarin berharga dan bermanfaat untuk kerja-kerja berikutnya atau hal lain yang bisa dipengaruhi olehnya.. NA JA...

Jun 25, 2008

Giri Opname

Beberapa hari yang lalu, saya sempat ngobrol sebentar via telepon dengan mama, kabar terbaru di rumah, si adek Giri sedang sakit. "Sakit apa, ma?" "biasalah, panas, diare, nangis terus.". Ahh.. penyakit bayi biasa pikirku waktu itu. Kemarin malam, mama sms, "adek masuk rumah sakit, panas sampai 40°c, kena radang paru-paru..doakan khusus ya, mas.".. Huh! sesaat saya terdiam lama, membayangkan Giri (2th) harus diinfus, dan menderita sakit yang hebat.

Saya pernah mengalami itu di usia 5 tahun, sat itu, entah apa penyakitnya, tapi kalau tidak salah itu syndrome ditinggal bapak ke Pekanbaru.. sampai usia 5 tahun, sebelum kami sekeluarga pindah ke Jakarta, Bapak bekerja di Pekanbaru, dan saya, mama dan Dhimas, Igor belum lahir.. bersama mbah uti-mbah kakung tinggal di Bandung. Setiap mungkin 2 minggu sampai sebulan sekali, ayah saya pulang ke bandung, dan selalu, kami menghabiskan waktu entah bermain di taman lalu lintas atau naik kuda di sekitar ITB atau Cisangkuy, atau jalan-jalan keliling kota naik mobil, dan sebagainya. Dan setiap kali beliau akan kembali ke Pekanbaru, saya hampir selalu sakit tidak jelas. Kali itu, saya harus diopname. Rasanya... luar biasa tidak enak.. Sedih, dan bagi seorang bocah kecil yang masih punya dunia bermain.. itu adalah hal yang sangat-sangat-sangat nggak banget.

Dan tiba-tiba sms mama, mengingatkan saya pada masa itu, dan dalam sekejap, timbul empati yang sangat dalam buat saya, apalagi itu adek saya. Semalaman tadi saya tidak bisa tidur, saya terus berdoa semoga ia baik-baik saja. Rasanya tidak sabar bertemu dengan dia. Beberapa foto terakhir yang dikirim bapak dan Dhimas, benar-benar membuat homesick. Kangen.. khususnya, terlebih.. sama Giri.

Pagi tadi, di tengah berjalannya kelas, saya curi-curi kesempatan SMS.. menanyakan kabar adek ke mama. Dan, fewwhh.. keadaan ternyata membaik.. "Adek sudah bisa ketawa, harusnya kondisi lebih baik..". SMS yang pendek, singkat, jelas.. Tapi menghasilkan senyum pertama saya pagi itu. Setidaknya, doaku semalam, didengar... Amin.. Dan semoga, keadaan lebih baik lagi seterusnya.. "Cepet sembuh ya, dek.."

Inside us (maybe)

Seems that I live in a world of human and social contact

Hubungan antar manusia. Dimulai dan diakhiri dengan sebuah, segengam,sebutir, seonggok, (apalah..) perasaan, setidaknya itu yang saya yakini. Kesan pertama, kesan terakhir.. pertemuan dan perpisahan.. Apa yang melatar belakangi semua itu kalau bukan suatu perasaan yang kaitannya akhirnya pada diri yang merasa.. Saat rasanya semua mendukung kesan itu.. Maka,”ya..”.. saat semua rasanya salah dan berlawanan ,maka, ”tidak! Selamat tinggal.. adios! Ciaoo!”. Dan kita berupaya dengan kemampuan manusiawi mempertahankan hubungan itu, sadar tidak sadar..mungkin..

Lalu,

Seems like we’re living in a world of guessing...

Setiap saat tanpa sadar kita menebak-nebak.. “apakah… yang kulakukan..berkenan baginya?” Tebakankah? Bisa jadi… atau mungkin memang selalu.. segalanya tentang orang lain yang dekat dengan kita, khususnya.. merupakan tebakan.. Terlalu takut mengucapkan segalanya.. terlalu khawatir tidak mengatakan secukupnya.. Karena mereka bilang,” Teman terbaik tak akan mengatakan segala sesuatu kepada sahabatnya?”. White Lies? Begitu terkenalnya frase itu... Kaitannya? Kejujuran... Begitu sulit kah itu terucap? Begitu beratkah topik itu saat kita bicara kejujuran.. apalagi kalau memang kita semua sudah tahu, semua yang berawal dari ketidakjujuran,akan berakhir sesuatu yang „biasanya“ tidak sesuai keinginan kita... slek... permusuhan.. perang.. pertikaian.. dll..sebut lah..

Sayangnya,

Seems the world has it owns effect…

Hal itu sepertinya masalah yang cukup mengganggu… Masalah yang layaknya “rahasia umum”.. ketidakjujuran… dilema dalam kehidupan sosial antar manusia,mungkin…dalam persahabatan, pastinya!, mungkin..dan berakibat pada perasaaan yang menentukan awal dan akhir itu… satu kali ketidakjujuran pun bisa merusak persahabatan puluhan tahun… dan sekali merasa akan ada satu durasi waktu yang memfasilitasi tindakan yang menjadi efek darinya.. ilang feeling (red: ilfil), muak, benci bahkan.. berapa lama? Tidak ada ukuran waktu yang pasti.. biasanya..

menunggu salah satu mengalah, atau seperti di film-film, sampai musibah mempertemukan keduanya di saat saling mebutuhkan, atau di saat salah satu iba, atau mungkin juga, tidak berkesudahan..

Dan,

Seems that all about the theories are bull shit..

Pada akhirnya.. Terlepas dari apapun yang di”teorikan”.. semua berujung lagi pada bagaimana akhirnya perasaan akhir itu memberi kesan terakhir pada yang bersangkutan.. Peduli amat soal bagaimana hal tersebut bekerja dan ber efek… Dan nyatanya.. mereka akan mengingat apa yang terjadi terakhir, bukan pada awalnya.. “hell with first impression.. what they did last is what I remember!”, they said.. “Beberapa sudah mengalaminya.. Beberapa sedang mengalami.. dan beberapa sedang menghindari mengalaminya.. “, begitu mungkin pola umum dari sebuah persahabatan, mungkin.

Apakah mungkin tidak ada di dalamnya sebuah altruisme dan ketulusan yang memang berakar dari hati nurani yang mencinta? Dan selalu soal what can i do to make u happy? Bukan, can i be just the way I am and we both still can be happy?

Seems that all about social contact and relationship are confusing.

Or is it us that confuse us?

Or is it just me? maybe?

A Very Bad way to eat ice cream- it'll melt!

(Tulisan dari masa lalu 19.07.07/rev.25.06.08)

Suatu hari pasti kita pernah.. menginginkan sesuatu.. seseorang.. sebuah.. sebutir.. segenggam..selembar.. apapun itu..

Kalo dianalogikan..
menginginkan sesuatu dan memiliki sesuatu, sama halnya seperti makan es krim...
kita semua tau kalo es krim begitu menggoda.. memikat.. enak banget.. dan kadang2 ada juga yang
juicy (rasa buah..hehe, favorit saya..).
Yang kita tidak tau dan kadang tidak sadar adalah... selagi kita menikmati es krim yang lezat itu...
mmmm..sluurrrpp.. kita tidak sadar bahwa kita melahap.. memakan.. menjilat es krim itu sampai habis...

Kalaupun kita ingin berlama2 makan es krim itu.. Kita akan makan es krim itu perlahan..sesekali berhenti dan mencoba menikmati rasa manis yang dikecap lidah kita dan aliran cairan dingin yang masuk ke kerongkongan kita dan hawa sejuk yang mengaliri tenggorokan kita...
kita tidak sadar membuang waktu dan membiarkan es krim itu semakin mencair dan menguap!

Dan lalu.. Dalam sekejap lenyaplah es krim yang lezat itu.... hmmm.... kenikmatan yang singkat... Jadi... pasti es krim kita... akan habis.. bagaimanapun cara kita melahapnya.. pelan2.. cepet2... digigit.. dijilat.. diendus... diapain lah... tetep akan habis..

Lalu.. sebenarnya...
what's the point of being eager to get something or even someone so bad...? To loose them in a few moment.. a few second... a few minute... a few day... a few week... a few months or a few year???

Enjoy now.. Keep it.. love it so u wont loose it.. Make it everlasting some how.. Freeze your ice cream in the fridge... You're gon'na need it..

if you have an idea that you'll definitely.... surely... 100%... loose what you like.. you want.. you have passion into.. you even love... you got two choice:

first, i think u should... DON'T EVEN THINK ABOUT IT......haha.. cos' It'll hurt... And it'll make u cry.. And u'll beg for more ice cream....
second, keep it cold and freeze, so that it'll last forever, but you'll never get the chance to enjoy it.

Your choice now, ice cream eaters.. enjoy..

Jun 24, 2008

Introduction: Jeruk Nipis Panas


ABSTRAKSI
JERUK NIPIS PANAS

“Nikmati selagi panas“

Stress!
Suatu sore di bulan Maret, masa-masa di mana stress sedang marak sepertinya dalam kehidupan s
aya, Ujian akhir SMA, beberapa masalah personal, perpindahan fase, umph, tepatnya berakhirnya fase sekolah dan peralihan ke masa kuliah, Jerman dan Ujian Akhir, Ujian akhir, Ujian Akhir... Sepertinya, kepala rasanya penuh-stuck-status quo!

Stress. rasanya tidak ada definisi yang tepat lagi untuk kata tersebut. Sudah sejak entah kapan mengalami pergeseran makna yang akhirnya popular dalam refleks berbahasa sehari-hari manusia.“Gwe stress..“ „jangan ganggu, lagi stress!“ „Aduh bikin stress aja sih.:“. Yang pasti, detil perasaan kurang lebih: panik, khawatir, tidak dalam kondisi senang, moody, sugesti mudah masuk-khususnya yang negatif, seperti sakit kepala, sakit perut, dan sakit-sakit lainnya.Ujungnya, gak mau sekolah, mbolos, dll..

Lalu. Lalu.hmm.. Sebenarnya cukup sebuah solusi mudah yang dapat menyelesaikan segalanya. Kebetulan, saat itu kebiasaan saya saat stress yang sedang booming adalah, memakan-mengunyah sesuatu, meminum sesuatu. Jangan komentar,“kok aneh?!“, karena saya pun gak ngerti kenapa begitu. Mungkin, ada satu mekanisme psikologis yang bekerja, saat kita mengunyah sesuatu,atau lebih umum: menggunakan indra kita (dalam hal tersebut, indra pengecap) saat mengerjakan hal lain, otak kita akan terstimulus untuk lebih produktif dan menghasilkan sesuatu. Hmm.. Probably.menarik ya?hehe.

Sebuah solusi tidak terduga!
Dan lalu,kira-kira sekitar jam-jam maghrib, saya keluar kamar lalu menjelajahi isi kulkas (di situ biasanya pusat makanan dan minuman di rumah) yang ternyata kosong. Kalo tidak salah ingat, di dalamnya hanya ada beberapa buah jeruk nipis hijau, air dingin, beberapa jenis sayuran dan mentega. Wah.. Mau apa lagi, tanpa berpikir, Refleks, saya ambil jeruk nipis untuk saya peras. Dan, selang beberapa menit, dengan kombinasi 2 sendok teh gula dan air panas, wellaaa... jadilah suatu menu baru di sore hari saya.. JERUK NIPIS PANAS, begitu saya menyebutnya.

Hmmhh.. tidak saya sangka kala itu, lezat sekali! Ada rasa manis asam yang begitu eksotis (halah..!) dan ternyata itu efektif membunuh stress saya kala itu, gak percaya? Cobalah.. atau memang lidah saya yang memang agak sedikit penggemar asem sekali.. Biasanya, saya bisa melewati waktu berjam-jam dalam ketenangan batin dengan jeruk nipis panas, duduk di teras atau di meja tulis, sambil menikmati i tunes atau menulis-nulis dan terinspirasi akan sesuatu.ajaib! (yah gak juga sih..XD). Entah kala itu jawaban-penyelesaian dari soal-soal akuntansi, matematik atau sekedar brain storming untuk mewarnai hariku-Bagaimanapun, orang butuh suatu kasus sekedar iseng untuk dipecahkan dan membunuh waktu atau sebuah refleksi berkala untuk meningkatkan kualitas hidup (jieehh..wueekk..hee..)

Dan..saat ini, hmmm.. masa-masa itu sudah berlalu. Stress? Ohhh.. jangan salah.. stress masih sering datang menghampiri saya dalam bentuk lain yang „menarik“..haha.. dan jeruk nipis panas? Masih.. seperti saat pertama saya “menemukannya“. Masih nikmat, ajaib, favorit dan menginspirasi..

Dan agaknya saya terinspirasi menamai blog "pro"-amatir pertama saya ini sesuai nama “inspirator” saya, JERUK NIPIS PANAS.

Menulis?
Saat kecil, saya sangat senang menggambar,menurun dari mbah kakung.. namun lama kelamaan, setelah sejak SMP diarahkan, gamba-gambar saya kok sedikit banyak berubah aliran menjadi tulisan, sketsa-sketsa dan modifikasi tulisan-tulisan, frase-frase tertentu. Lalu, seperti remaja lainnya, jatuh cinta membuat saya jadi seorang pujangga “gombal” dadakan.terima kasih!haha. Entah berapa prosa dan puisi telah saya buat, namun sejak itu, saya menemukan chemistry yang ajaib dalam diri saya saat menulis. Rasanya, menyembuhkan dan yeaahh.. menghibur. Itu awalnya..

Lalu,
Suatu hari, saya meraih sebuah prestasi non akademis di sekolah, dan seperti biasa, ayah saya mendiskusikan hal itu, plus minus, evaluasi ringan untuk ke depannya dan yah, sedikit brain storming yang berkaitan dengan hal tersebut. Beliau mengatakan, “dulu, bapak juga pernah begitu…” dan hal itu terjadi beberapa kali, sering. dan bahkan tidak hanya dengan ayah saya, namun juga dengan ibu dan beberapa orang-orang “tua” lainnya. Saya sering bertanya,” terus waktu itu, gimana bisa begitu?”, dan jawaban mereka,”wah lupa ya.. itu udah berapa tahun lalu..”
atau kadang saya berangan-angan, “masa sih, dulu mereka begitu?” (kurang ajar, memang saya..haha) Lalu, saya berpikir, sayang sekali mereka tidak punya dokumentasi foto atau diary yang merekam kejadian tersebut,untuk sekarang ditunjukan kepada anak cucu, sekedar cerita, referensi atau dongeng sebelum tidur (kegiatan favorit saya dengan alm. Wulfram Prihadi, sang Kakek favorit; cerita favorit: “ditangkap Belanda, saat mencari kayu bakar“.kapan-kapan ya..) Sejak itulah, saya mulai banyak menulis, apapun yang saya mau, merekam kisah-kisah yang saya alami, dengan harapan, suatu hari akan bermanfaat bagi saya dan mungkin... untuk generasi mini me atau, bagi orang-orang selain saya. Begitulah berkembangnya..


Dan inilah kelanjutannya…

ENJOY.

(Ingredienst:
Jeruk nipis panas,
Clarky’s bacon,
i tunes esp.the corrs,