My mom ever said once, "sang.. ada satu momen dimana kamu harus memutuskan dan berkata-kata seperti, oke saya lakukan, saya bisa.. saya berkomitmen.. dan setelah itu, tanpa sadar.. masuklah kamu ke satu tingkat kedewasaan yang priceless..", sepertinya, saya mengerti hal itu saat ini. beberapa hari yang lalu,saya baru saja menyelesaikan "kontrak" kerja saya dengan Schlutters Gmbh, sebuah produsen bratwurst besar di Nürnberg. Lalu? Hmm.. mungkin tidak ada yang spesial, "secara ya".. rata-rata student di jerman melakukan kesibukan yang sama, bekerja maksud saya. Tapi, melawan jam biologis, melakukan pekerjaan yang membosankan, kadang lembur keterlaluan, melelahkan, melewatimalam hari mengisi waktu tidur dengan menyibukkan diri di pabrik. Hmm.. bukan suatu hal yang mudah saya lewati. Setiap hari selalu ada keluhan kecil dalam hati, "Hmmph.. udah kerja lagi aja.. baru aja bangun." dan setiap hari saya camkan dalam diri saya, "lakukan! sebisa mungkin.. kalo capek, gak kuat? terusin, paling-paling pingsan. Suatu hari semua akan berakhir, dan gwe pasti akan tersenyum pada saatnya.", seperti kata Third Days: "There's a light at the end of this tunnel....". Dan, berlalu juga hari-hari sibuk itu. Saat ini saya anggap saya telah melewati sesuatu yang baru dan kaya akan pengalaman untuk saya, sebuah pelajaran hidup di mana saya belajar sangat banyak. Saya akan menangis mengingat setiap jam bekerja demi kepingan receh (dalam euro, hehe), astaga... sulitnya mencari uang. Setiap pegal-pegal, nyeri, ngilu, luka, semua terbayar. luar biasa. Ajaib memang schritt für schritt selama di Jerman.
Hmm, dan besok malam, saya terbang menuju jakarta, refreshing, temu kangen, "recharge batere". Beberapa menit lalu, mama sms, adek gak bisa ikut jemput karena sedang sakit. Sedih juga, padahal Giri orang pertama yang ingin say lihat di airport. Na ja...
Kemarin, saya dan Sherine sempat hunting oleh-oleh di Opernhaus, di sebuah toko hobi-mainan, spesialis otomotif, kereta api cs. Saya ingat betul, dulu... Saya akan berharap punya mainan keren, sayang, namanya juga anak kecil, mimpinya banyak, jadi realisasi apapun, rasanya kurang aja terus. Trotz mainan saya waktu kecil bejibun, idealisme memiliki semua jenis action figure dan kawan-kawannya rasanya membuat semua itu tidak cukup. Mengingat itu, saya gak mikir lagi duit berapa, buat adek, okelah, mainan mahal sedikit. Dengan harapan besar, semoga, masa kecil adik-adikku akan jauh lebih bahagia daripada aku dulu, dik.
Dan lalu, malam ini, rasanya melelahkan, beres-beres kamar, berhubung kamar ada yang untermiete, bantuin mamang pindahan, dan disusul pindah rumah di jakarta, feewh... i think i'm talented at this..hehe.. Menyusul kehujanan kemarin malam, badan agak sedikit meriang, gak enak badan, tapi ingat rumah, rasa sakit suddenly terobati. Tidak tahu apa yang akan terjadi di Indonesia nanti, saya hanya akan mengalir mengikuti apapun perjalanannya nanti, semoga menyenangkan. Ade!
Aug 12, 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)