Bagaimana ya sebaiknya kita menerima semua hal yang kita emoh nerima dan ngalamin? Contohnya aja, rangkaian hari-hari membosankan yang membuat waktu rasanya berjalan sangat lambat dan merangsang pikiran gwe untuk melamunkan hal-hal yang aneh-aneh, yang seharusnya gak gwe pikirkan, gwe inget atau gwe bayangkan (seenggaknya untuk saat ini).
Hari-hari belakangan setelah ujian beruntun minggu lalu, yang benar-benar menguras fisik dan mental gwe, berubah dari sibuk nan padat jadi "cengo-days" alamat gak produktif. Sambil nunggu satu ujian lagi tanggal 9, mood gwe benar-benar gak bisa diajak belajar, baca buku atau ngulang materi. Yang menjenuhkan adalah hari-hari itu berulang terus menerus setiap hari dengan pola yang sama: bangun, mandi (kadang-kadang), masak, sarapan (kadang-kadang), kadang malah langsung makan siang, nonton film, cek email sekalian friendster facebook, chatting sama eindy untuk hal-hal yang gak penting lalu, dengerin lagu sambil bengong gak tau mesti ngapain. Kalau Senin, Rabu, kamis, gwe masih bisa main bola di sporthalle deket wohnheim sama temen-temen, itu pun cuma berlangsung sejam dua jam dan setelah itu? yah, back to reality.
Bayangan gwe, gwe akan bosen gini sampai sekitar tanggal 10an karna, 12, hasil ujian dan penentuan nasib gwe akan diumumkan, sodara-sodara. Mungkin gwe akan lebih rajin lagi berdoa dan melamun di hari-hari mendekati tanggal 12.
Gwe gak memungkiri, sakit hati dan kesedihan gwe memang masih rajin menggoda dan merasuki gwe, kekhawatiran akan apakah semua akan baik-baik aja berkaitan dengan ujian dan kelangsungan hidup gwe di sini, ditambah homesick yang beberapa hari ini benar-benar aktif menyerang gwe, wow.. Luar biasa merepotkan..
Sisi positifnya, gwe kadang secara gak sadar membangun sebuah mind set, ibaratnya, kalo perang, gwe membentengi diri gwe dan pikiran gwe dari hal-hal yang sekarang gak perlu dipikirin dan lebih-lebih bisa membuat gwe sedih, yang akhirnya bisa membuat gwe jadi lemah dan gak berdaya menghadapi hari-hari gwe. Tapi, kayak itu hal kecil yang gampang aja sih? Prosesnya lama dan butuh kesinambungan antara hari demi hari. Gak bisa gwe sehari aja melakukan itu lalu besoknya gak merasakan hal itu lagi. Setiap hari, tepat setelah buka mata gwe selalu mengatakan pada diri gwe, "Tenang, Sang, hari ini akan berjalan baik.". Setiap hari, setiap saat , setiap saat "mood gwe down". Dan buat gwe, gwe percaya dan yakin kalo itu akan membawa gwe ke "ketetapan hati gwe" yang lagi terus ditagih sama hati kecil gwe.
Beberapa orang pernah bilang, bahwa perasaan ini ya cuma perasaan aja, bukan jiwa kita yang bisa membuat hidup seseorang. Ini adalah sebuah emosi atau sebutlah apa, yang seharusnya bisa dikendalikan dan menurut pada perintah otak gwe. Buat mereka, sakit hati dan kekecewaan di masa lalu bisa menjadi hal yang gak tinggal dalam memori mereka. Mereka bisa bilang bahwa patah hati di masa lalu misalnya, gak lagi ada daam ingatan mereka. Buat gwe? Kayaknya gak begitu deh. Ibarat paku yang ditancepin ke pager kayu, bekasnya akan tetap tinggal di pager itu meskipun paku itu udah dicabut. Dan terima atau gak terima, itulah hidup lo, perjalanan lo, pahit manis cerita lo. Dan gwe, mungkin gak bisa seprti itu. Se "cool-cool"nya gwe, gwe akan tetap menjadi seorang perasa yang mengingat setiap detail hal yang menyakitkan gwe, untuk suatu hari kalo bisa) gwe bales! Sayangnya, gwe agak sedikit pendendam sekali.
Dan hari-hari bosen ini sebenernya cuma hal kecil yang harusnya gak jadi big deal kalo gak ada peristiwa-peristiwa yang "menghajar" gwe beberapa waktu silam. Hate to think about it, tapi, mau sampe kapan sih kita brsembunyi dari kenyataan hidup, meskipun itu udah lewat? Tapi gak bersembunyi pun gwe masih gak tau caranya.. Kalo pun ada, itu pasti akan rough.. untuk dijalani..
Yang pasti, beberapa hari ini, gwe merasa sedikit berubah, gwe memang jadi agak sedikit individualis dan gak mikirin dan percaya sama orang lain terlalu banyak. Saat ini, gwe butuh quality time buat diri gwe sendiri.
Ibarat lagi jalan di siang-siang terik, tersenyum dan segalanya di mata gwe indah, tiba-tiba ujan badai turun, bahkan gwe disamber petir. Sekarang, gwe butuh sedikit relaksasi dan bed rest untuk memulihkan flu dan demam gwe. karena bagaimanapun, dunia ini akan terus berputar dan gak akan menunggu gwe sembuh. Dan gwe gak mau ketinggalan tentunya. Misi gwe adalah membuat gwe tersenyum setiap hari dan membuat gwe berani lagi kembali jalan di bawah terik matahari. Mungkin suatu saat gwe gak akan kaget lagi kalo ujan badai tiba-tiba melanda dan gwe disamber petir lagi. Lagipula, gwe udah tau rasanya. Cukup sekali aja lah disamber petir sialan, gak lagi.
Pada saatnya, semua ditakdirkan jadi indah, gwe yakin seyakin-yakinnya gwe akan menjadi manusia yang sempurna untuk ditendang dari segala kenyamanan ke dunia yang sebenarnya. Pada waktunya pertapaan gwe selesai, gwe pasti akan jadi "someone". Cuma sekarang, tinggal gimana gwe kuat-kuatan ngelewatin masa-masa ini aja, belajar sabar, nrimo dan yakin bahwa semua akan baik-baik saja. Susah? ya! tapi justru itu seninya. gak ada noda gak belajar. Kalo dalam sebuah permainan sepak bola ada satu orang yang kecepatan larinya dua kali lipat dari 21 pemain lainnya, gwe jamin permainan itu gak akan seru lagi, meskipun ada yang bilang permainan itu bodoh banget (22 orang ngejar bola, pas dapet, bolanya ditendang lagi..hahaha).
Anyway, just watched "Band of Brothers" again for the i don't know how many-times.. Film memorable yang mengajarkan banyak hal, including the famoust "Hang Tough"nya Richard Winters.
So, Hang Tough lah. Nothing more i can say..
Feb 2, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
risaang. gw link yaa? hehe
hows life sang? ;)
hai sar... life's so so..hee.. bei dir? gwe link juga ya.
Post a Comment