Aug 29, 2009

Testimoni untuk videotahunan.wordpress.com

CURAHAN HATI DARI SEBERANG LAUTAN

Keterlibatan saya dalam Pengerjaan Video Tahunan 18 sebenarnya bisa dibilang dadakan. Saya bukan seorang expert dalam bidang perfilman, permusikan atau seni secara umum. Saya hanya seorang pecinta, atau bahkan penggila film lebih tepatnya, seorang penyuka musik, pendengar produk-produk musik dan seorang melankolis yang membuat kesan dari gambar-gambar yang bergerak diiringi musik menjadi sesuatu yang spesial untuk diri saya sendiri.

Dari ajakan awal mengembangkan naskah “Mozaik 18“, saya malah secara gak sengaja ikut terjun ke dalam rekaman ‘amatir’ (tapi bukan amatiran) de Portablus dalam sebuah lagu karya Anindya Kirana Sidharta (Aci) “Di Penghujung Waktu”, yang menjadi musik latar video tahunan “Mozaik 18″. Buat saya secara pribadi, ikut mengembangkan naskah bersama sang sutradara, Aci sudah merupakan satu hal istimewa tersendiri.

Percaya gak percaya, video tahunan itu (di mata saya) bisa menjadi satu penghubung batin satu sama lain orang-orang yang menjadi pemain di dalamnya, terlebih kami-kami yang menjalani proses pembuatannya, terlepas dari besar kecilnya kontribusi tiap kru yang berbeda-beda. Ikut berperan dalam pembuatan sebuah “Mozaik” dari serpihan-serpihan kenangan angkatan 18 kolese Gonzaga, tempat di mana saya, mereka, kami bergejolak dan mencoba bertumbuh dewasa di masa itu, adalah sebuah pengalaman hidup yang sangat emosional dan menyenangkan untuk saya.

Secara khusus, sejenak perhatian tercurah ke “Di Penghujung Waktu”. Lagu yang bagi saya menutup pemutaran perdana Mozaik 18 di malam Graduation itu dengan indah. Lagu yang dibuat dengan semangat ’45 dengan fasilitas apa adanya/adanya apa. Lagu yang sampai sekarang masih membuat saya galau nan haru saat mendengarnya. Sebuah lagu yang jujur aja membuat saya bangga dengan kalian-kalian yang ikut berjuang mewujudkannya, dan semua pihak yang terlibat dalam penggarapan Video Tahunan “Mozaik 18“.

Satu tembang dari De Portablus yang akan selalu membuat saya menyimpan indahnya hari-hari indah penuh canda-tawa dalam kenangan..

Menulis sambil ditemani “Di Penghujung Waktu“ sambil mengingat…

De Portablus:

RIO yang kehabisan suara setelah take lebih dari 7x…
RENDY dan GREG yang kelabakan berusaha memenuhi keinginan sang pencipta lagu, hehe,
APE yang harus rekaman di “ruang kontrol“ sementara kami mulai mengantuk,
RIANDY yang harus mengulangi routine drumming yang sama berulang-ulang kali, gak kebayang capeknya kayak apa,
ACI yang harus berada di dua tempat di waktu yang bersamaan, rekaman, editing, dan kawan-kawan,
SAYA yang sama Ignaz gak sengaja menemukan melodi interlude tengah malam setelah semua tepar,
IGNAZ yang gak sengaja menyalakan efek distorsi gitar di saat semua tepar beberapa saat sebelum kami merancang melodi interlude,
JAWA yang dengan penuh kesabaran nongkrongin Nuendo-nya…

dan…

Pelukan KAMI di malam Graduation Angkatan 18 Kolese Gonzaga selepas pemutaran perdana “Mozaik 18“

“Semua itu tlah berlalu namun indahnya kan tersisa, dan abadi selamanya di dalam kenangan..“

No comments: