Sepanjang akhir musim dingin, selalu ada harapan kosong dan perasaan tidak sabar kembali menyaksikan sinar matahari mengalahkan bangganya pohon-pohon dengan ranting kering, yang menjadi pemandangan hari-hari penuh kebekuan. Sungguh benar-benar "tersiksa" ditusuk suhu minus selama hampir enam bulan.
Tak disangka-sangka, satu hari di bulan Maret, di saat tak ditunggu dan euforia itu mulai terkubur seiring rutinitas mulai tancap gas kembali, cahaya luar biasa itu menampakkan diri, menembus jendela kamar. Akhirnya, musim semi datang membuka jalan untuk hari-hari terik enam bulan ke depan.
Apa sih istimewanya matahari dan kicauan burung-burung pagi yang seakan-akan lebih keras daripada weker? Entahlah. Yang pasti tidak ada keraguan lagi, umat manusia yang bertahan hidup melalui musim dingin terkeras yang pernah gwe alami di sini, menebar senyum yang mengisyaratkan kebahagiaan dan semangat menggebu-gebu.
Secara pribadi? Cahaya matahari yang perlahan memulai musim panas selalu mengingatkan akan musim panas 2008. Di saat "surga" bisa menjadi sesuatu yang dapat begitu sederhana didefinisikan lewat "pulang".
Dua tahun? Waktu yang relatif tak terukur panjang-pendeknya. Di satu sisi, selalu ada rasa syukur atas hari demi hari yang terlewati, atas setiap ujian yang ditulis, atas setiap piring makanan yang dinikmati.
Selalu ada rasa lega, "Dua tahun sudah, tanpa terasa perjalanan ini. Wow, cepet juga..". Di sisi lain, kerinduan akan rumah dan kembali pulang makin memuncak, selalu menggoda dan mendesak. Siapa yang tahu akankah ada kesempatan lain selain sekarang untuk kembali pulang. Yang pasti, homesick mulai kembali menjadi sahabat karib setia yang menemani gwe kemana pun gwe pergi.
Yah. Apapun jua akhir cerita ini, yang pasti hari-hari mendatang akan segera kembali menyenangkan dan penuh tawa.
Matahari, musim panas 2008, homesick dan kuliah? Perpaduan yang sangat harmonis untuk sebentuk senyum di wajah seorang yang ingin pulang.
Matahari, musim panas 2008, homesick dan kuliah? Perpaduan yang sangat harmonis untuk sebentuk senyum di wajah seorang yang ingin pulang.
1 comment:
wah, aku masih dirumah tuh!
Post a Comment